Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Bupati Lombok Utara Buka Rakor Satgas PMK 

Tanjung, Prokopim Setda KLU- Rapat Koordinasi (Rakor) Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Lombok Utara dibuka oleh Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu,SH bertempat di Aula kantor bupati (1/12). Rakor sendiri dihadiri oleh Para perwakilan unsur Forkopimda KLU,Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi S.STP., MM, Para Kepala OPD terkait, Camat Se-KLU, para Kapolsek se-KLU, Danramil se-KLU.

Dalam sambutan Bupati Djohan menyampaikan dalam rangka penanggulangan PMK di Kabupaten Lombok Utara telah dibentuk Satgas yang terdiri dari unsur, TNI, Polri, Perangkat Daerah serta lainnya yang telah bekerja dalam penanggulangan kasus PMK di Gumi Tioq Tata Tunaq.

“Dengan adanya Satgas ini, saya bersyukur dan mengucapkan terima kasih  atas kesediaan meluangkan waktu dan pikiran dalam membantu menanggulangi kasus PMK di daerah ini,”ucapnya.

Dimana ternak yang mati diakibatkan PMK banyak sekali terutama sapi, tentu kejadian akibat kasus PMK dapat merugikan kita semua lebih khususnya  masyarakat Lombok Utara.

“Program yang telah dilakukan atau belum dilaksanakan oleh Satgas dapat diskusikan secara bersama -sama pada Rakor ini,”ujarnya 

PMK dan Pandemi Covid-19 yang di alami oleh Lombok Utara beberapa tahun terakhir berdampak pada  banyaknya UMKM masyarakat penghasilannya menurun dan tidak jalan disebabkan daya beli masyarakat yang menurun.

Selain itu APBD Kabupaten Lombok Utara diakibatkan dari Pandemi mengalami penurunan, namun meskipun demikian kegiatan pemerintah daerah terus berjalan  dalam rangka terus memberikan kesejahteraan pada masyarakat.

 “Semoga output dari Rakor yang kita laksanakan pada hari ini mampu memberikan dampak positif dalam penanggulangan PMK di Lombok Utara,”terang Bupati Djohan.

Rakor yang  dilaksanakan untuk mendapatkan solusi terbaik yang dapat kita ambil, dengan tujuan agar daerah kita dapat berkembang dengan baik, masyarakat dapat sejahtera kembali pasca bencana alam dan non alam melanda daerah.

Sementara itu Kadis KPPP Tresnahadi S.Pt  memaparkan kejadian PMK pertama kali  di Lombok Utara terdeteksi di Desa Pemenang Timur pada Bulan Mei lalu sebanyak 4 ekor berdasarkan hasil uji Lan PCR BBVET.

Jika di total kasus PMK di Lombok Utara berjumlah 21.177 ekor kasus dengan rincian 117 ekor sapi, 309 ekor kambing,  dari seluruh kasus terdapat 21.508 kasus dinyatakan sembuh, sebanyak 52 ekor ternak mati, dan 53 ekor ternak di potong paksa.

“Alhamdulillah untuk saat ini  kasus PMK di Lombok Utara tidak  ditemukan kasus PMK dan dinyatakan hijau,”ucapnya.

Penurunan Kasus PMK di Lombok Utara  dikarenakan beberapa hal yang telah dan sedang dilakukan oleh satgas PMK seperti melaksanakan pengawasan lalu lintas ternak  di beberapa titik pintu masuk, selain itu Pemda juga  telah menyediakan obat-obatan, desinfektan serta alat kesehatan untuk pengobatan dan pencegahan serta beberapa upaya lainnya.

Untuk pemberian vaksinasi pada ternak sediri dari jumlah 95.000 ternak, dimana sekitar 50 persen sudah  di suntik vaksin.

“Rakor dilakukan sebagai bentuk ajakan dan menyamakan persepsi bagi seluruh Satgas untuk mensukseskan kegiatan vaksinasi guna mencegah adanya kasus baru PMK di Kabupaten Lombok Utara,”tuturnya.(sha)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *