Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Pemda KLU Rakor Ekspos Pengelolaan Sampah di Tiga Gili

Gangga, Prokopim Setda KLU – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menghelat Rapat Koordinasi (Rakor) Ekspos Pengelolaan Sampah di Tiga Gili, bertempat di ruang kerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Utara, Selasa (24/5/2022).

Rakor dihadiri Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridwan, ST, M.Eng, Penjabat Sekretaris Daerah KLU Anding Duwi Cahyadi, S.STP, MM, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan H. Rusdi, ST, MM dan sejumlah unsur terkait lainnya. Rakor tersebut dipimpin langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup KLU.

Kadis LH Drs. Rusdianto, M.Si, membuka rakor mengatakan bahwa dalam konteks pengelolaan sampah perlu kerjasama antara masyarat dan Pemda dalam upaya menanggulangi permasalahan sampah di KLU.

Menurut Rusdianto, sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, serta tidak disenangi. Oleh karena itu, sambungnya, agar sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dan tidak mencemari lingkungan, diperlukan upaya pengelolaan lebih lanjut sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Di samping itu, dapat menjadi peluang baru meningkatkan perekonomian masyarakat.

Disebutkan Kadis LH, sarana yang dimiliki oleh Pemerintah Lombok Utara dalam penanganan sampah, antara lain mobil kontainer 8 unit, dump truck 7 unit, opencup 2 unit, roda 3 ada 5 unit, excavator 1 unit, buldozer 1 unit, dan tonkang 2 unit. Sedangkan sumber daya manusia yang ditugasi menangani sampah untuk di Gili saja ada sebanyak 69 orang pengangkut, 59 orang tenaga penyapu jalan, 10 orang tenaga instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), 12 orang petugas tempat pembuangan akhir (TPA).

Sementara itu, Wabup Danny dalam pengarahannya menyampaikan rakor tersebut membahas sampah dan permasalahan sampah guna menindaklanjuti hasil kroscek lapangan masalah sampah di Gili Tramena khusunya Gili Trawangan.

“Berbicara tentang infrastrusktur di gili itu sangat megah, tapi tentu pengelolahan limbah dan permasalahan sampah juga tidak bisa kita kesampingkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam diskusi kali ini kita tentu harus tahu bagaimana penanganan atau pencegahan sampah yang ada di Gili Trawangan,” pintanya.

Ditegaskan pula, pengelolaan sampah bukan hanya tugas pemerintah saja tapi tentu masyarakat pun harus bisa mengelola sampah. Permasalahan tersebut juga tidak dapat diselesaikan ketika para pelaku wisata atau pelaku usaha atau masyarakat hanya menjadi penonton. Oleh karenanya, semua unsur harus mengintervensi dengan memberikan masukan. Pasalnya, Gili Tramena sebagai kawasan penopang destinasi super prioritas wisata nasional.

“Tentu hal ini kita sudah diskusikan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menyelesaikan masalah sampah di Tiga Gili ini,” imbuhnya.

Wabup Lombok Utara ini lantas berharap selain menangani  sampah Tiga Gili, pihak terkait juga menangani masalah lain seperti jalan penerangan jalan itu menjadi prioritas utama.

Kemudian regulasi hukum tatakelola persampahan pun menjadi tanggung jawab pemerintah, sehingga semua stakeholder mesti bersama-sama hadir mengatasi atau menangani proses penanganan sampah.

“Sehingga besok ada materi untuk kita bawa ke pemerintah provinsi maupun kementerian terkait. Kita akan menata dan membenahi kawasan gili ini agar kedepan lebih baik. Tentu ini juga akan memberi dampak yang baik bagi pemerintah maupun para pelaku usaha, pelaku wisata dan masyarakat,” tutup Wabup Penghobi Olahraga Teknis ini. (val_djn)
Foto:Oyt/Prokopim

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *