Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Vihara Jinapanjara Diresmikan, Bupati Djohan Harap Perkuat Kerukunan Umat Beragama

Gangga, Prokopim Setda KLU-Pasca prahara gempa bumi 2018 hingga kini masih banyak infrastruktur belum terbangun di Lombok Utara. Termasuk rumah ibadah. Dengan keadaan ini pelbagai pihak turut andil memulihkan keadaan. Salah satunya Yayasan Mahardika Abdi Setiya dan donatur lainnya yang ambil bagian membangun Vihara Jinapanjara Dusun Pasiran Biloan Desa Bentek Kecamatan Gangga.

Peresmiannya dihadiri sejumlah pejabat negara dan daerah diantaranya Anggota Komisi X DPR RI H. Muhammad Syamsul Luthfi, S.E, Anggota DPRD NTB Sudirsah Sujanto, S.PdB, S.IP, Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH, Bimas Budha Kemenag NTB. Hadir pula Camat Gangga Kariadi, SP, Kades Bentek, Warna Wijaya, S.AP serta undangan dari berbagai unsur, Sabtu (02/07/2022).

Meresmikan Vihara Jinapanjara, Bupati H. Djohan Sjamsu menyampaikan terima kasih kepada donatur yang memberikan sebagian rezeki untuk membangun vihara setempat.

Pemkab Lombok Utara berharap vihara bantuan para donatur tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk tempat peribadatan dan kebutuhan lainnya.

“Kerukunan umat beragama di KLU terus kita jaga sehingga membawa suasana yang damai dan sejuk dalam masyarakat di daerah kita. Negara telah menjamin kebebasan beragama bagi rakyatnya,” imbuh bupati.

Hampir senada disampaikan oleh Bimas Budha Kemenag NTB, Aryadi SH, mengatakan terima kasih untuk para donatur yang telah membangun vihara seraya mengharapkan umat Buddha di Dusun Pesiran Biloan dapat menjaga, merawat serta memanfaatkan lokus peribadatan itu dengan sebaik-baiknya.

“Hal yang paling penting sesuai dengan ajaran agama kita agar tetap menjaga toleransi antarsesama warga yang ada di KLU,”pesannya.

Ia meminta semua lapisan masyarakat saling bergandengan tangan untuk kemajuan Lombok Utara . Tiga pilar harus terus ditegakkan dengan menjaga persatuan dan kesatuan umat melalui toleransi antarsesama umat Buddha, toleransi antarsesama umat beragama dan toleransi umat dengan pemerintah.

Sementara itu, Donatur Pembangunan Vihara Jinapanjara, Robin lo, mewakili Yayasan Mahardika Abdi Setiya dan para donatur lainnya menyebutkan, vihara yang dibangun selama 13 bulan itu kini telah selasai dibangun dengan konstruksi yang paten.

Kata dia, ada dua hal penting yang melatar belakangi Vihara Jinapanjara dibangun, yaitu rasa bakti donatur kepada orang tuanya, serta rasa berbagi kepada semua umat agama Buddha.

“Dengan arsitektur keindahan vihara ini nantinya bukan hanya tempat beribadah saja tapi bisa juga digunakan untuk berwisata,”ujarnya

Dengan keberadaan vihara setempat nantinya dapat menjadi daya tarik sehingga dapat meningkatkan sendi-sebdi perekonomian masyarakat Lombok Utara khususnya warga Dusun Pasiran Biloan. (val)
Den/Prokopim

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *