Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Perayaan Migran Day, Bupati Djohan: PMI Topang Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Tanjung,Prokopim Setda KLU- Perayaan Hari Migran International atau Migrant Day di Kabupaten Lombok Utara yang di selenggarakan oleh Perkumpulan Panca Karsa (PPK) berlangsung meriah.Dinana peringatan International Migrant Day Tahun 2022 mengangkat tema: Pekerja Migran Indonesia, Bangkit Bekerja, Indonesia Jaya” dihadiri langsung oleh Bupati H.Djohan Sjamsu SH bertempat di Lesehan Sasak Narmada (20/12). Hadir juga anggota DPRD KLU Tusen Lashima SH, Kadis PMPTSP dan Naker KLU Denda Dewi Tresni Budi Astuti SE., MM,Kadis Sosial PPPA Faturrahman S.ST, para camat se-KLU, para kepala desa, serta undangan lainnya.

Direktur Perkumpulan Panca Karsa Aprilina Utariyani SH, menuturkan Setiap tanggal 18 Desember selalu  di peringati sebagai Hari Buruh Migran Sedunia, Penetapan tersebut mengacu pada deklarasi  konvensi  perlindungan hak –hak seluruh pekerja migran dan Anggota keluarga pada tanggal 18 desember 1990 di new York Amerika serikat,  dan selanjutnya Konvensi ini sudah  diratifikasi oleh Indonesia melalui Undang Undang No 6 tentang Perlindungan Hak – Hak Buruh Migran dan anggota keluarga.  

“Pemerintah Indonesia pada tahun 2017  menandatangani UU No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia,”ujarnya.

Di Kabupaten Lombok Utara sendiri perkumpulan panca karsa bekerja sama dengan AWO Internasional Jerman sudah melakukan bimbingan pada para pekerja migran Indonesia sejak 2018 dan telah melakukan pembinaan di lima desa di KLU.

“Kelima desa tersebut yaitu Desa Medana, Teniga, Tegal Maja, Sambik Bangkol dan Desa Rempek dengan melakukan diskusi tematik dan penanganan kasus PMI,”terangnya 

Permasalahan PMI di KLU masih tinggi, untuk itu diharapkan dengan adanya peringatan hari Mingran Day dan Workshop dapat ditindak lanjut dari beberapa kasus PMI di Lombok Utara.

Bupati Djohan Sjamsu menyampaikan pekerja migran menjadi salah satu penopang tumbuhnya perekonomian secara nasional, mereka memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan negara dan produktivitas ekonomi melalui remitansi dalam jumlah besar

“Remitansi tidak hanya memberi manfaat finansial bagi kesejahteraan keluarga pekerja namun berperan penting sebagai katalisator peningkatan devisa,” bebernya. 

Di Indonesia pekerja migran telah memasukkan devisa terbesar kedua setelah penerimaan devisa dari sektor migas, untuk itu PMI harus dilindungi dan diayomi oleh peraturan negara, karena yang dapat melindungi para pekerja migran di dalam dan luar negeri hanyalah peraturan pemerintah.

 “Terima kasih pada para penyelenggara, dengan adanya perayaan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan perhatian kita semua terhadap PMI agar tidak disepelekan karena memiliki banyak manfaat bagi pembangunan ekonomi daerah,”ucapnya.

Negara harus melindungi para pekerja, sehingga para migran dapat mendapatkan hak-hak yang harusnya dimiliki sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin dan nantinya dapat memberikan devisa bagi negara.

“Dengan semangat bangkit bekerja, saya mengajak kepada semua stakeholder untuk terus menumbuhkan semangat bekerja secara kolektif,”ujarnya.(sha)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *