Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Wabup Lombok Utara Terima Hasil Riset Perlindungan Sosial Dari Yayasan Tifa 

Tanjung, Prokopim Setda KLU-Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R, ST., M.Eng menerima hasil riset dan rekomendasi dari Yayasan Tifa pada saat dialog kebijakan perlindungan sosial tingkat Kabupaten Lombok Utara yang berlangsung di Hotel Mina Tanjung (15/12). Hadir juga Kadis Sosial PPPA KLU Faturrahman S.ST,Ketua Akad KLU Budiawan SH,Kepala Desa Loloan Mahyudin SH,serta undangan lainnya.

Wabup Danny menyampaikan bahwa support yang luar biasa diberikan oleh Yayasan Tifa terkait dengan permasalahan sosial yang terjadi di Desa Loloan.

Jika kita melihat dari data statistik di kecamatan bayan dan kayangan masih menjadi lokus utama bagaimana kemiskinan dan stunting serta permasalahan bansos.

“Rekomendasi dan hasil riset  yang diberikan selama melakukan pendampingan di Desa Loloan bisa menjadi bahan dalam menentukan kebijakan yang diambil oleh pemerintah,”ujarnya.

Pemerintah daerah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, sedikit demi sedikit mulai dilakukan pembenahan.

Manajer program Heal Yayasan Tifa Zico mulia menuturkan Yayasan Tifa adalah organisasi yang mempromosikan terwujudnya masyarakat terbuka melalui kerja sama di isu-isu strategis dengan berbagai organisasi masyarakat sipil di Indonesia, Tifa terus berupaya mendorong penguatan peran masyarakat sipil dalam perlindungan hak-hak kelompok minoritas dan marjinal, perluasan hak untuk berekspresi dan mengeluarkan pendapat, advokasi bagi perwujudan media yang bebas, perbaikan tata kelola pemerintahan serta transparansi dan akuntabilitas dalam perumusan dan implementasi kebijakan publik, salah satu programnya adalah 

program Heal yang mana  selama dua tahun melakukan riset dan pendampingan di masyarakat. Adapun riset dilakukan di lima desa di Provinsi NTB salah satunya yaitu Desa Loloan Kecamatan Bayan. 

“Program Heal sendiri memiliki tujuan mempromosikan dan memenuhi hak dari kelompok rentan, kelompok minoritas dan perempuan miskin,”ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan yaitu 

penyampaian hasil temuan dan rekomendasi dan  forum desa inklusif yang  mana forum desa inklusif nantinya menjembatani antara masyarakat dengan pemerintah.(den)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *