Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

550 Pohon Ikuti Kontes Dan Pamnas Bonsai Tioq Tata Tunaq Tahun 2023

Tanjung, Prokopim Setda KLU-Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) KLU Ke-15 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-78 pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata bersama Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) KLU menggelar Kontes dan Pameran Nasional Bonsai dengan Tajuk Gebyar Bonsai Tioq Tata Tunaq Tahun 2023 bertempat di lapangan Umum Tioq Tata Tunaq Tanjung  (4/7). 

Pembukaan Pamnas Bonsai sendiri ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu SH, bersama Wakil Ketua I DPRD KLU H. Burhan M.Nur SH. 

Hadir juga pada kesempatan ini Sekda KLU Anding Duwi Cahayadi S.STP, MM, Direktur Bank NTB Syariah Cabang Tanjung, Umarta SH, para Asisten Setda KLU, para Kepala PD, para Ketua PPBI kabupaten/kota Se-NTB, serta undangan lainnya. 

Gebyar Bonsai Tioq Tata Tunaq sendiri berlangsung darin tanggal 1 sampai dengan 11 Juli 2023 dengan mengsung Tema “Bonsai Tingkatkan Ekonomi Kreatif Menuju Lombok Utara Maju”.

Bupati Djohan menyampaikan jika melihat dari bonsai yang dipamerkan merupakan hasil dari kreasi dari tangan orang-orang yang kreatif dan sabar serta ikhlas. 

“Saya mengapresiasi atas penyelenggaraan Gebyar Bonsai oleh PPBI bersama Dispar dalam rangka memeriahkan HUT KLU dan HUT RI,” tuturnya. 

Gebyar bonsai sebagai ajang peningkatan ekonomi dan promosi pariwisata daerah sehingga kedepannya  penyelenggaraan bisa dilakukan setiap tahunnya pada momen HUT KLU dan RI. 

Khusus pada para pembonsai yang mengikuti pameran yang sudah luar biasa, dimana kita ketahui membuat karya bonsai sangatlah sulit setiap kelompok pengrajin begitu sabar dan ikhlas sehingga mampu menghasilkan karya seni luar biasa sehingga mampu dihargai sangat tinggi. 

Sementara itu Sekdis Pariwisata KLU Ali Zulkarnaen menuturkan penyelenggaraan Gebyar bonsai oleh Dinas Pariwisata bersama dengan PPBI dalam rangka peningkatan ekonomi kreatif hal tersebut sesuai dengan Perpres dimana Pariwisata tidak lagi lagi sandingkan dengan kebudayaan tetapi Pariwisata disandingkan dengan ekonomi kreatif. 

“Gebyar bonsai juga bisa menjadi paket Pariwisata yang bisa ditawarkan kepada wisatawan yang berkunjung KLU,sehingga terjadi perputaran ekonomi dan mampu meningkatkan PAD,” tuturnya. 

Sementara itu Ketua PPBI KLU Nasli melaporkan Gebyar Bonsai sebagai media promosi wisata daerah dan sebagai pengembangan ekonomi kreatif. 

Dimana anggran yang digunakan yakni bersumber dari APBD yang dimuat dalam PAD Dispar KLU, dengan waktu pelaksanaan dimulai dari Tanggal 1 hingga tanggal 11 Juli,para peserta dari kabupaten/kota di Provinsi NTB, Jatim, Bali,selain itu juga ada dua peserta dari luar negeri yakni Jerman dan Austria.

“Ada 550 pohon bonsai yang dibagi dalam tiga kelas lomba yakni Prospek A dan B, Pratama serta Madya,”terangnya.

Gebyar bonsai menjadi satu media silaturahmi dalam rangka mengakomodir kreativitas dalam mengembangkan seni bonsai dengan harapan menjadi event tahun pemrintah daerah. 

Pameran nasional bonsai kita harapkan memiliki multi efek terhadap kemajuan daerah sehingga dikenal dunia dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat KLU serta mendongkrak PAD.(din)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *