Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Menjaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok, Wabup Lombok Utara Buka Rakor TPID 

Tanjung,Prokopim Setda KLU-Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto R, ST., M.Eng menghadiri sekaligus membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka Penguatan Koordinasi dan Kerjasama TPID dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Kabupaten Lombok Utara bertempat di Hotel Mina Tanjung (22/8). Hadir juga Wakapolres Lombok Utara Kompol Samnurdin, S.H, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB Drs. H. Wirajaya Kusuma M.H,  Assisten Bidang Perekonomian dan pembangunan Setda KLU Ir. Hermanto, Kepala Bulog Kanwil Provinsi NTB Abdul Muis Sayyed Ali, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Ahmad Fauzi, Staf Ahli Bupati Bidang Ekbangkeu H.Rusdi ST, Kepala PD Lingkup Pemda Lombok Utara, serta undangan lainnya.

Dihadapan para peserta Rakor Wabup Danny menyampaikan berkaitan dengan harga bahan pokok di KLU pada momen tertentu sering terjadi kenaikan harga, namun untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan operasi pasar di beberapa titik.

“Program pasar murah tersebut dilakukan pemerintah dalam rangka mengatasininflasi sehingga melonjaknya harga bahan pokok tidak berdampak buruk bagi masyarakat,” tuturnya. 

Untuk ketersedian stok pangan, pada beberapa musim tertentu bahan pangan sering kali langka, sehingga menjadi atensi dari dinas untuk menjadikan prioritas penyediaan stok pangan.

“Pemerintah daerah terus berupaya untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui beberapa program, sehingga kebutuhan masyarakat dapat tetap dapat terpenuhi dalam berbagai keadaan,”katanya.

“Harapan saya pada seluruh pelaku usaha, dan masyarakat untuk dapat memastikan tidak ada gejolak dan perubahan yang signifikan yang dapat menyebabkan inflasi di Lombok Utara,”lanjutnya. 

Pada kesempatan yang sama Asisten II Setda KLU Ir. Hermanto melaporkan tim pengendalian inflasi di KLU telah dibentuk,untuk menjaga dan mencegah lonjakan harga serta dampak buruk dari inflasi bagi masyarakat.

Beberapa hal telah dilakukan, diantaranya memonitor harga pasar dengan sampel pasar yaitu Pasar Tanjung dan Pasar Pemenang, menyusun laporan triwulan, mengumpulkan struk harga serta beberapa upaya lainnya, Selain itu penguatan harga tetap dilaksanakan dan dilaporkan secara rutin, pasar murah telah di lakukan di beberapa desa untuk terus mengendalikan inflasi di daerah. 

“Sebanyak 46 komuditi mengalami kenaikan harga tinggi, 19 komuditi mengalami penurunan harga, dan 14 komuditi lainnya masih stabil,”tuturnya.

Sebagai langkah Pemda dalam rangka menguatkan ekonomi masyarakat, pemerintah melakukan program subsidi bunga bagi penggiat UMKM dan petani di Lombok Utara.

“Dengan realisasi sampai saat ini untuk dinas pertanian sebanyak 12,70 persen, dan pada Diskoperindag sebanyak 46,70 persen,”terangnya.(sha)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *