Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

HAKMAN 2022, Wabup Danny: Mari Kerja Kolektif Demi Terjaganya Adat

Bayan, Prokopim Setda KLU-Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, ST,M.Eng menghadiri perayaan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HAKMAN) bertempat di Bale Adat Desa Senaru Kecamatan Bayan, Kamis (17/3). Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dikbudpora Adenan, M.Pd, Dewan AMANDA Paer Daya Rianom, Camat Bayan Denda Peniwarni, SE dan tamu undangan lainnya. Perayaan  HAKMAN secara bersamaan dirangkaikan dengan syukuran HUT AMAN ke-23 diperingati pada 17 Maret 2022. Perayaan di tengah pandemi Covid-19 sebagai momentum yang baik merangkai simpul ketangguhan, memperkuat solidaritas serta memulihkan kedaulatan masyarakat adat. Dalam sambutannya Wabup Danny Karter, menyampaikan bahwa perlindungan dan pelestarian masyarakat adat bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah, masyarakat adat ataupun segelintir kelompok saja melainkan tanggungjawab bersama. “Ini merupakan kerja kolektif kita bersama bagaimana kekayaan adat tetap terjaga,” ungkapnya. Pihaknya lantas menegaskan masyarakat adat memiliki cakupan yang amat luas sehingga menjadi tanggungjawab bersama agar masyarakat adat tetap eksis di tengah arus globalisasi yang berkembang sangat cepat. “Dengan keluarnya Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat (PPMHA) sebagai komitmen kita bersama supaya nantinya masyarakat adat bisa tetap eksis dan menjadi warisan bagi anak cucu pada masa depan,” pungkas Danny yang juga putra mantan Ketua TPPKLB tersebut. Hampir senada dengan wabup, Ketua Amanda Paer Daya Sinarto, dalam momentum perayaan HAKMAN tersebut menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas kepedulian terhadap sektor kebudayaan dengan dikeluarkannya Perda Nomor 6 tahun 2020. “Perda ini merupakan kado bagi masyarakat adat paer daya pada perayaan HUT AMAN ke-23 ini,” ucapnya. Menurut Sinarto, Perda PPMHA termasuk satu-satunya perda yang ada di wilayah Provinsi NTB. Pihaknya pun berkomitmen untuk terus melakukan kemitraan dan bersinergi dengan pemerintah daerah terutama dalam pengembangan maupun pelestarian adat istiadat di tengah masyarakat. Ditambahkan Dewan AMANDA Paer Daya Rianom, bahwa pada masa dahulu masyarakat adat begitu kesulitan dapat berkumpul bersama dan melakukan ritual adat, namun sekarang pemerintah daerah hadir bersama-sama melestarikan serta menjaga kekayaan ada khususnya adat di antero Lombok Utara. Rianom meminta Pemda bisa mengakomodir sanggar-sanggar seni yang ada di Lombok Utara sehingga kesenian Gumi Tioq Tata Tunaq tetap lestari dan terjaga. Pasalnya, peran Pemda begitu penting dalam melestarikan dan menjaga warisan yang dimiliki. “Warisan ini harus dijaga betul, mempertahankan warisan-warisan yang tak ternilai ini butuh bantuan Pemda,” tutupnya. Kegiatan dirangkaikan dengan sarasehan atau sangkep budaya bersama Kamardi, SH mewakili Dewan AMAN Nasional Bali Nusra. Dalam sangkep budaya itu, ia menyampaikan perkembangan dan kondisi masyarakat adat di Lombok Utara. Ditambahkan Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa DP2KBPMD, Baiq Rahmawati dengan materi bentuk-bentuk dukungan pemerintah daerah untuk masyarakat adat di Lombok Utara. (atn_djn)foto:oyt/Prokopim

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *