Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Wabup Lombok Utara Hadiri Pembukaan Gili Festival 2023

Pemenang, Prokopim Setda KLU -Dalam rangka terus menarik kunjungan wisatawan ke Lombok Utara khususnya ketiga gili, Pemerintah bersama masyarakat menyelenggarakan  Gili Festival yang diadakan mulai dari tanggal 13 hingga 16 September 2023 bertempat di Gili Trawangan Desa Gili Indah (13/3). 

Pembukaan  Gili Festival secara langsung oleh Staf ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Bidang Inovasi dan Kreativitas Restog Krisna Kusuma dan dihadiri juga oleh Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, ST., M.Eng, Wakapolres Lotara Kompol I Nyoman Adi Kurniawan, Kadis prawisata NTB Jamaluddin Malady, S.Sos.,MT, para kepala PD KLU serta undangan lainnya. 

Dimana Gili Festival tahun 2023 yang diselenggarakan Pemerintah Daerah bersama dengan masyarakat yang diadakan setiap bulan Safar pada kalender Hijriyah ini selalu menarik perhatian pasalnya pada perayaannya selalu diisi dengan berbagai kegiatan seperti Live Musik, Ritual Rebo Bontong, Bazar UMKM, Fun Bike serta kegiatan menarik lainnya. 

Staf Ahli Menparekraf Krisna Kusuma menyampaikan apresiasi pada Pemprov NTB,Pemda KLU serta semua pihak yang telah andil dan berpartisipasi dalam mendorong perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah yang menjadi kawasan wisata. 

Dimana Karisma Event Nusantara (KEN) adalah sebuah program dari

 Kemenparekraf/Baparekraf RI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan event daerah, mempromosikan

 potensi, destinasi wisata,serta memberdayakan potensi lokal. 

“Pemilihan event KEN dilakukan

 melalui proses kurasi yang panjang dan melibatkan kurator – kurator profesional untuk menentukan event-event daerah

 yang memiliki potensi untuk mengangkat nilai-nilai kelokalan,” tuturnya.

Pada tahun 2023  Pemerintah NTB ada empat event daerah dari NTB  yang masuk ke dalam kalender atau deretan Karisma Event Nusantara, dimana keempat event tersebut yakni Festival Bau Nyale, Senggigi Sunset Jazz, Gili Festival serta Festival Perang Topat.

“Masuknya empat event tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemda dalam melestarikan kekayaan budaya di NTB

 serta eratnya persatuan komunitas dan

 seniman yang ada NTB,”tuturnya.

Lebih lanjut katanya salah satu faktor penentu suksesnya event adalah promosi di 

era digital sekarang yakni promosi bukan hanya bisa dijalankan oleh dinas atau penyelenggara saja melainkan oleh kita semua media sosial.

“Kita viralkan gili festival ini, kita promosikan keunikan budaya Indonesia pada dunia tentunya jangan lupa kita belanja produk ekonomi kreatif Lombok Utara,”katanya.

Sektor pariwisata diharapkan lebih ditingkatkan lagi dukungan, partisipasi, dan kerjasama komprehensif antara Pemda dengan seluruh stakeholder pariwisata  di daerah NTB. 

“Sektor pariwisata di daerah ini menjadi penyumbang tertinggi Pendapatan Asli Daerah, khususnya dari wilayah tiga gili,”bebernya.

Dalam menyambut pariwisata era baru pasca pandemi, yang mengedepankan aspek kualitas dan keberlanjutan serta membawa manfaat pada usaha-usaha masyarakat, membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus dicapai dengan Geber (gerak  bersama), Gercep (gerak cepat) dan  Gas poll (gali semua potensi lokal)

“Harapan kami melalui pelaksanaan Gili Festival 2023, dapat mendorong para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM berkolaborasi dan bersinergi, berkreasi berkembang, sekaligus membuka peluang usaha dan

 menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam rangka pemulihan ekonomi di Indonesia. “Mari bersama jaga kearifan lokal dan kelestarian budaya kita bersama jaga Indonesia,”harapnya.

Sementara itu  Wabup Danny menyampaikan melalui acara Gili Festival sebagai langkah awal kebangkitan dunia wisata yang sepat terpuruk akibat gempa bumi pada tahun 2018 silam dan di sambut juga dengan pandemi covid 19 yang merusak sendi – kehidupan masyarakat Indonesia khususnya di KLU. 

“Kunjungan para wisatawan terus meningkat hal ini menunjukkan tren baik bagi perkembangan ekonomi masyarakat,”tuturnya.

Kolaborasi dan ikhtiar bersama agar  semua permasalahan yang di hadapi oleh pemerintah Lombok Utara khususnya permasalahan di dunia wisata agar bisa cepat di atasi. 

Dalam pada itu Kadis Prawisata NTB Jamaluddin Malady mengatakan tidak semua provinsi di wilayah Republik Indonesia mendapatkan festival KEN  bahkan ada provinsi yang sama sekali yang tidak mendapatkan.

Pemerintah pusat melalui  Kemenparekraf yakni Festival Bau Nyale di Lombok Tengah, Senggigi Sunset Jazz di Lobar yang sudah di laksanakan beberapa bulan yang lalu, Gili Festival di KLU  dan Festival Perang Topat di Lingsar, Lobar.

“Harapan kami agar pemerintah pusat untuk terus melaksanakan Gili Festival  setiap tahunnya agar dapat mendongkrak kunjungan wisatawan le daerah NTB khusus KLU,”harapnya.(pal)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *